Selasa, 30 Januari 2018

Analisis Cerpen Sulaiman Pergi ke Tanjung Cina : Bahasa Indonesia XI SMA


1.         Abstraksi
a.    Pengertian
Abstraksi adalah ringkasan atau inti cerita yang akan dikembangkan menjadi rangkaian peristiwa dan bersifat opsional.

b.    Analisis dalam Cerpen
Abstraksi dalam cerpen tersebut menceritakan bahwa Zhu sedang merenungi  suaminya, Sulaiman yang telah pergi menghilang.
c.    Bukti
       Kemilau emas memancar saat Zhu membentangkan benang emas di sudut kain pelepai. Sinar perak jarum di tangannya menyulam satu kehidupan tajam yang menusuk. Udara Danau menjukut berbau bunga kopi, bertiup perlahan memasuki rongga hati, dan menghempas dada Zhu pada barisan awan di langit menuju ke arah laut, kearah pantai, ke arah Teluk Tanjung Cina. Di sanalah Sulaiman, lelaki yang telah menebas separuh umurnya, telah terkubur dan pergi.

2.         Orientasi
a.    Pengertian
Orientasi adalah pegenalan tokoh dan latar waktu, tempat, maupun suasana dalam cerita.

b.    Analisis dalam Cerpen beserta buktinya
·      Latar tempat : Pulau Tabuan, Kualakambas
1.      Seiring waktu bergeser, hingga senja mulai membayang, mereka kemudian akan bergerombol berlesatan menuju Pulau Tabuan, menunggu gelap sempurna.”
2.      “Tak ada petani di Kualakambas yang tega membunuh makhluk raksasa bermata lembut.”
·      Latar waktu : sore hari, magrib, siang hari  
1.      Sejak sore hari, menjelang maghrib, tanda-tanda itu sudah dimulai.”
2.      “Dan pada siang hari, seorang pencari mengetuk ruangan Zhu sambil berkata,...”
·      Latar Suasana : menderita, sedih, mencekam
1.      Lalu suara tembakan, lalu asap pertama mengepul, lalu suara-suara jeritan, teriakan dan entah—barangkali kematian. Gelap aku menerabas pepohonan, menyeret tangan Nyiwar–ibuku. Berkelebat di pekat hutan, terus berlari, menerabas berhari-hari.
2.      Siapa nyana, bahwa delapan belas helai kain tapis buatan tangan Nyiwar, telah membuat batin Zhu tercabik parah dan gila, begitu teramat menderita.
3.      “Sulaiman. Sulaiman. Itulah kain tapismu yang ke 340! Akulah Zhu, istrimu. Perempuan yang telah menciptakan tarian sulaman benang dari separuh jiwaku. Dan kini aku bicara padamu! Sulaiman. Sulaiman. Itulah Zhu, dan aku bicara padamu!”

·         Tokoh :
ü  Zhu Ni Xia
Penulis menggambarkan Zhu sebagai wanita yang gigih dan ulet. Sejak lahir Zhu telah mewarisi keahlian ayahnya sebagai Pemburu Walet, yang ketika dewasa Zhu akan merantau dan beralih profesi sebagai bandar dalam perniagaan. Zhu tidak angkuh dan gemar menolong. Menjadi pebisnis sukses tidak menjadikan Zhu enggan menemui kedatangan orang biasa, termasuk Sulaiman. Zhu memiliki hati yang lembut dan mudah tersentuh. Zhu tidak akan tega melihat penderitaan orang di sekitarnya. Digambarkan pula bahwa Zhu memiliki kegemaran menyulam dalam mengekspresikan perasaan hatinya, terutama disaat-saat sedang menyendiri  dalam keheningan.

ü  Sulaiman  
Dalam cerita, Sulaiman ditokohkan sebagai pemuda yang pemberani. Ia memiliki naluri besar untuk melindungi dan membela para petani. Sulaiman tidak bisa melihat orang lain menderita, sehinga ia akan melakukan apapun meskipun nyawanya yang terancam.

ü  Nyiwar, Ibunda Sulaiman
Nyiwar digambarkan sebagai orang tua yang bertangung jawab terhadap anaknya. Meskipun suaminya telah tiada, ia bekerja keras untuk membesarkan anaknya. Rasa keibuannya juga sangat besar bahkan hingga dirasakan oleh orang lain, yaitu Zhu.

ü  Zhu Miau Jung, Ayah Zhu
Ayah Zhu digambarkan sebagai sosok Ayah yang bijaksana. Hal itu dibuktikan dengan sikapnya yang  tidak memanjakan anaknya ketika anaknya telah dewasa.

ü  Made Sukari
Made Sukari digambarkan sebagai petani yang cerdas. Hal ini dapat dibuktikan kelihaiannya dalam mengartikan maksud tersirat dari suatu peristiwa.

3.         Komplikasi
a.    Pengertian
Komplikasi adalah masalah mulai timbul karena sebab akibat rangkaian peristiwa kemudian sampai klimaks. Klimaks adalah puncak permasalahan yang menyebabakan masalah setelahnya menjadi berantakan

b.    Analisis dalam cerpen
·                Alur      : Maju -  Mundur
·                Urutan Kejadian :
o          Zhu berimigrasi dari Kalimantan Timur ke Bandar Lampung karena perintah ayahnya.
o          Zhu menjadi “Penadah” kopi untuk menyejahterakan rakyat pribumi.
o          Made Sukari meberitakan bahawa akan terjadi bencana.
o          Sulaiman dan ibunya pergi ke rumah Zhu membawa 18 helai kain tapis.
o          Zhu tidak mengijinkan Sulaiman dan ibunya tinggal di rumahnya karena takut adanya serangan ke rumahnya.
o          Zhu akhirnya berubah pikiran dan menyuruh orang-orang untuk mencari keberadaan Sulaiman dan ibunya.
o          Zhu memperbolehkan Sulaiman dan Nyiwar  tinggal di rumahnya.
o          Nyiwar menceritakan tentang kehidupan Sulaiman.
o          Zhu menitipkan pesan kepada Ayahnya bahwa Zhu ingin menikah dengan Sulaiman.
o          Zhu menikah dengan Sulaiman.
o          Terjadi pemberontak di Rumah Zhu dan Sulaiman dibawa pergi oleh prajurit.
o          Zhu menunggu kedatangan Sulaiman dengan menyulam kain tapis hingga 340 helai.
Klimaks : Klimaks terjadi pada saat Zhu membuat keputusan memperbolehkan Nyimar dan Sulaiman tinggal di rumahnya.


4.         Evaluasi
a.    Pengertian
Evaluasi adalah penurunan masalah atau masalah yang berantakan akibat adanya klimaks.

b.    Analisis dalam cerpen
Sebab Sulaiman dan Nyiwar diperblehkan tinggal di rumah Zhu, lalu Nyiwar bercerita tentang masa lalu Sulaiman membuat Zhu ingin menikah dengan Sulaiman. Karena Zhu dan Sulaiman menikah, Zhu disebut pengkhianat yang membuat gudangnya dibakar dan rumahnya diporakporandakan.

5.         Resolusi
a.    Pengertian
Resolusi adalah penyelesaian masalah ataupun akhir cerita.

b.    Analisis dalam cerpen
Karena Sulaiman menghilang dibawa oleh prajurit yang memporakporandakan rumah mereka. Zhu menunggu kedatangan Sulaiman sampai saat ini dengan membuat 340 helai kain tapis.


6.         Koda
a.    Pengertian
Koda adalah pelajaran yang terletak di akhir teks cerita

b.    Analisis dalam cerpen
Dalam cerita tersebut, koda berada di akhir cerita. Pesan moral dalam cerita tersebut adalah supaya kita mau menunggu dan lebih setia kepada pasangan kita.
This entry was posted in

0 Comment:

Posting Komentar