Alhamdulillah, alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Asholatu wassalamu ‘ala asyrofil ambiya’i wal murshalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’main amma ba’du.
Kepada segenap dewan juri yang terhormat
Puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul disini tanpa halangan suatu apapun. Shalawat dan salam tak lupa tercurah kepada junjungan kita, Nabiyullah Muhammad SAW.
Hadirin yang terhormat, ijinkanlah saya berdiri sejenak untuk menyampaikan sepatah dua patah kata dihadapan Anda sekalian.
‘Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan aku goncang dunia!’
Adakah yang pernah mendengarkan sepenggal kalimat tersebut, siapakah pemiliknya? Berpuluh tahun yang lalu kalimat sakti tersebut diucapkan dengan lantang oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno. ‘Beri aku sepuluh pemuda’ Mengapa pemuda? Karena beliau menyadari bahwa pemudalah benih – benih bangsa. Bahwa pemudalah cikal bakal dari segalanya. Apabila Akhlak pemuda pemuda di bangsa itu mulia, bangsa tersebut akan menjadi maju. Apabila pergaulan dan pertemanan pemuda di bangsa itu baik, bangsa tersebut akan menjadi sejahtera. Begitu pula sebaliknya.
Hadirin sekalian,
Pemuda. Apakah yang terlintas dalam benak kita apabila mendengar kata Pemuda Indonesia? Pergaulan bebas, tawuran, hedonis, mabuk-mabukan, dan narkoba merajalela di kalangan remaja. Narkoba merupakan sekelompok senyawa yang umumya memiliki risiko kecanduan pagi penggunanya. Narkoba dipakai sebagai obat – obatan dalam bidang medis. Akan tetapi, narkoba telah merambah hingga lingkaran yang semakin dekat dengan kita. Tetangga, teman, bahkan saudara kita mungkin pernah ataupun sedang mengkonsumsinya.
Penelitian membuktikan bahwa usia pelajar menjadi usia mayoritas dalam konsumsi narkoba. Karena pada masa remaja, keinginan untuk mencoba – coba serta mengikuti trend atau gaya hidup sangatlah besar. Lalu bagaimana awal mula para pelajar mengenal narkoba? Rokok! Perokok yang awalnya dipandang sepele merupakan bibit-bibit dari pengkonsumsi narkoba . Satu dua batang rokok dicoba, untuk kemudian semakin meningkat tiap harinya. Pecandu rokok tersebut biasanya akan mencari teman sesamanya. Sehingga tidaklah mustahil, karena lingkup pergaulan, mereka akan beralih pada konsumsi narkoba ketika mereka bosan hanya mengkonsumsi rokok . Tidak merokok tidaklah keren. Hal tersebutlah yang menjadikan pemuda ingin membuktikan eksistensi dirinya dalam pergaulan hidupnya.
Hadirin yang berbahagia,
Ketergantungan narkoba merupakan hal yang sangat berbahaya. Pecandu narkoba biasanya cenderung mudah marah dan bermalas – malasan. Hal tersebut sangatlah merugikan bagi generasi penerus bangsa. Ditambah lagi, pecandu narkoba akan terbiasa untuk berbohong, suka memberontak, hingga mencuri untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Karena mereka tidak akan memikirkan hal lain lagi selain memenuhi ketergantungannya pada narkoba.
Sebagai generasi penerus bangsa, tidak sepantasnya kita melakukan hal tersebut. Perlu kita ingat bahwa narkoba juga merupakan sumber dari segala tindak kriminalitas. Berawal dari narkoba, segala kejahatan dapat bermula. Oleh karena itu, sejak dini kita bertanggung jawab untuk memberantas narkoba demi kemajuan bangsa ini. Sebagai pelajar, kesadaran diri kita untuk menjauhi hal tersebut sangatlah penting. Pendidikan moral dan pengetahuan agama juga harus lebih dikuatkan.
Mari kita ajak teman dan saudara kita untuk lebih mewaspadai narkoba. Apabila kita mempunyai teman dan saudara yang sudah menjadi pecandu narkoba, mari kita ingatkan dengan perlahan-lahan dengan cara yang baik dan santun. Banyak cara untuk terlepas dari cengkeraman narkoba misalnya rehabilitasi atau kemauan kuat dari diri sendiri untuk pelan-pelan menjauhi narkoba.
Generasi penerus bangsa?
Siap berprestasi, jauhi narkoba!
Sekian pidato dari saya, semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat untuk para pendengar. Apabila ada kesalahan itu murni datangnya dari saya, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah.
Billahi Taufik wal Hidayah. Wassalamualaikum Wr. Wb
Struktur Teks Pidato
I. Tema : Dampak Penyalahan Narkoba Bagi Remaja
II. Struktur :
a. Pembuka
1. Salam
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
2. Idiom Pembuka
Alhamdulillah, alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Asholatu wassalamu ‘ala asyrofil ambiya’i wal murshalin, wa ‘ala alihi washohbihi aj’main amma ba’du.
3. Sapaan Penghormatan
Kepada segenap dewan juri yang terhormat
Kepada para penonton yang saya hormati
4. Ucapan Syukur
Puja dan puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul disini tanpa halangan suatu apapun. Shalawat dan salam tak lupa tercurah kepada junjungan kita, Nabiyullah Muhammad SAW.
b. Isi
1. Latar belakang dan masalah atau maksud
‘Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan aku goncang dunia!’ Adakah yang pernah mendengarkan sepenggal kalimat tersebut, siapakah pemiliknya? Berpuluh tahun yang lalu kalimat sakti tersebut diucapkan dengan lantang oleh presiden pertama kita, Ir. Soekarno. ‘Beri aku sepuluh pemuda’ Mengapa pemuda? Karena beliau menyadari bahwa pemudalah benih – benih bangsa. Bahwa pemudalah cikal bakal dari segalanya. Apabila Akhlak pemuda pemuda di bangsa itu mulia, bangsa tersebut akan menjadi maju. Apabila pergaulan dan pertemanan pemuda di bangsa itu baik, bangsa tersebut akan menjadi sejahtera. Begitu pula sebaliknya.
2. Pesan sesuai dengan konteksnya
Pemuda. Apakah yang terlintas dalam benak kita apabila mendengar kata Pemuda Indonesia? Pergaulan bebas, tawuran, hedonis, mabuk-mabukan, dan narkoba merajalela di kalangan remaja. Narkoba merupakan sekelompok senyawa yang umumya memiliki risiko kecanduan pagi penggunanya. Narkoba dipakai sebagai obat – obatan dalam bidang medis. Akan tetapi, narkoba telah merambah hingga lingkaran yang semakin dekat dengan kita. Tetangga, teman, bahkan saudara kita mungkin pernah ataupun sedang mengkonsumsinya.
Penelitian membuktikan bahwa usia pelajar menjadi usia mayoritas dalam konsumsi narkoba. Karena pada masa remaja, keinginan untuk mencoba – coba serta mengikuti trend atau gaya hidup sangatlah besar. Lalu bagaimana awal mula para pelajar mengenal narkoba? Rokok! Perokok yang awalnya dipandang sepele merupakan bibit-bibit dari pengkonsumsi narkoba . Satu dua batang rokok dicoba, untuk kemudian semakin meningkat tiap harinya. Pecandu rokok tersebut biasanya akan mencari teman sesamanya. Sehingga tidaklah mustahil, karena lingkup pergaulan, mereka akan beralih pada konsumsi narkoba ketika mereka bosan hanya mengkonsumsi rokok . Tidak merokok tidaklah keren. Hal tersebutlah yang menjadikan pemuda ingin membuktikan eksistensi dirinya dalam pergaulan hidupnya.
Hadirin yang berbahagia,
Ketergantungan narkoba merupakan hal yang sangat berbahaya. Pecandu narkoba biasanya cenderung mudah marah dan bermalas – malasan. Hal tersebut sangatlah merugikan bagi generasi penerus bangsa. Ditambah lagi, pecandu narkoba akan terbiasa untuk berbohong, suka memberontak, hingga mencuri untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Karena mereka tidak akan memikirkan hal lain lagi selain memenuhi ketergantungannya pada narkoba.
c. Penutup
1. Simpulan dan saran / himbauan / ajakan
Sebagai generasi penerus bangsa, tidak sepantasnya kita melakukan hal tersebut. Perlu kita ingat bahwa narkoba juga merupakan sumber dari segala tindak kriminalitas. Berawal dari narkoba, segala kejahatan dapat bermula. Oleh karena itu, sejak dini kita bertanggung jawab untuk memberantas narkoba demi kemajuan bangsa ini. Sebagai pelajar, kesadaran diri kita untuk menjauhi hal tersebut sangatlah penting. Pendidikan moral dan pengetahuan agama juga harus lebih dikuatkan.
Mari kita ajak teman dan saudara kita untuk lebih mewaspadai narkoba. Apabila kita mempunyai teman dan saudara yang sudah menjadi pecandu narkoba, mari kita ingatkan dengan perlahan-lahan dengan cara yang baik dan santun. Banyak cara untuk terlepas dari cengkeraman narkoba misalnya rehabilitasi atau kemauan kuat dari diri sendiri untuk pelan-pelan menjauhi narkoba.
Generasi penerus bangsa?
Siap berprestasi, jauhi narkoba!
2. Salam penutup
Sekian pidato dari saya, semoga apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat untuk para pendengar. Apabila ada kesalahan itu murni datangnya dari saya, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah.
Billahi Taufik wal Hidayah. Wassalamualaikum Wr. Wb
Adapun hal yang perlu diperhatikan lainnya,
A. Konsep Pidato
Ekspresi lisan atau pidato
B. Metode Pidato
Membaca
Menghafal
Impromtu/serta merta
Ekstemporan (hanya ditulis garis besar)
C. Teknik Pidato
Familiaritas à menjalin komunikasi harmonis dengan audiens
Eksemplifikasi à memberi contoh untuk memudahkan audiens
Problem Solving à melontarkan dan memecahan masalah
Plausabilitas à masuk akal dan urutan logis
0 Comment:
Posting Komentar