Sabtu, 10 Februari 2018

Perbandingan Resensi "Cantik Itu Luka" dan "Buku Harian Suzanne untuk Nicholas" : Bahasa Indonesia XI SMA

NO
Struktur Teks
Teks Pertama
Teks Kedua
Keterangan
1
Judul Buku
Cantik Itu Luka
Buku Harian Suzanne untuk Nicholas
·         Judul resensi pada teks pertama sama dengan judul buku karena judul resensi telah mencakup isi cerita.

·         Judul resensi pada teks kedua sama dengan judul buku, tetapi menggunakan terjemahan dari judul buku tersebut agar pembaca lebih mudah memahami buku tersebut.
2
Identitas Buku
·         Judul : Cantik Itu Luka
·         Penulis : Eka Kurniawan
·         Penerbit : Jendela dan AKY Press
·         Kota Penerbit : Yogyakarta
·         Tahun Terbit : Desember 2002
·         Jumlah Halaman : 517
·         Judul : Buku Harian Suzanne untuk Nicholas
·         Penulis : James Patterson
·         Penerbit : Jendela
·         Kota Penerbit : Jakarta
·         Tahun Terbit : 2002
·         Jumlah Halaman : x + 310
·         Buku yang berjudul Cantik Itu Luka sudah ber-ISBN, tetapi tidak dicantumkan dalam resensi.
·         Buku yang berjudul Buku Harian Suzanne untuk Nicholas sudah ber-ISBN, tetapi tidak dicantumkan dalam resensi.
3
Sinopsis Buku
Buku yang berjudul Cantik Itu Luka mengisahkan kejatuhan sebuah keluarga incest dengan titik pusat pengisahan pada tokoh Dewi Ayu (lahir dari ayah seorang Belanda dan ibu seor  ang Nyai) dalam gaya berkisah yang dengan enteng mencampuradukkan realisme dan surealisme, mengawinkan keper- cayaan – kepercayaan lokal dengan silogisme filsafat yang membobol semua tabu, dan memberikan hormat yang sama pada realitas sejarah dan mitos, merupakan pencapaian luar biasa mengingat novel ini novel pertamanya. Di akhir masa kolonial sebuah Suratan yang aneh memaksa Dewi Ayu, seorang perempuan elok, memasuki kehidupan yang tak pernah dia bayangkan: menjadi pelacur. Kehidupan sebagai pelacur terus dijalaninya sampai ia memiliki tiga anak gadis yang cantik. Ketika ia mengandung anaknya keempat ia berharap anaknya buruk rupa. Itulah yang terjadi. Si anak buruk rupa itu ia beri nama si Cantik.
Katie Wilkinson, seorang editor sebuah penerbitan, akhirnya menemukan pujaan hati yang dicarinya selama ini. Tapi pada suatu hari kekasihnya itu menghilang dari kehidupannya dengan hanya meninggalkan buku harian. Buku harian itu berupa rangkaian surat cinta yang ditulis seorang ibu muda bernama Suzanne (seorang dokter) untuk bayi lelakinya, Nicholas. Dalam buku itu Suzanne mengungkapkan dengan intim pertemuannya dengan ayah si bayi, harapan-harapan untuk perkawinannya, serta kebahagiannya yang luar biasa ketika dikarunia anak. Saat Katie membaca kisah yang mengharukan ini, barulah ia tahu bahwa kekasih yang meninggalkannya, yaitu  Matt (seorang tukang kayu yang membaca dan juga seorang penyair dengan masa lalu yang duka dan sedikit misterius), adalah ayah dan suami keluarga kecil itu.
Sinopsis dari novel yang berjudul Cantik Itu Luka   sudah detail, sedangkan sinopsis dari novel Buku Harian Suzanne untuk Nicholas kurang detail

Cara penyampaian sinopsis novel yang berjudul Cantik Itu Luka sudah menarik dan mudah dipahami, sedangkan cara penyampaian sinopsis novel yang berjudul Buku Harian Suzanne untuk Nicholas mudah dipahami, tetapi kurang menarik.
4
Perbandingan dengan Karya Lain
-
-
-
5
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan
Sebagaimana layaknya novel – novel kuat, tokoh – tokoh dalam novel ini perkembangan karakter dan fase hidupnya dikawal dengan   teliti dari awal hingga akhir sehingga kemungkinan terjadinya desepsi dan anakronisme peluangnya menjadi tertutup sama sekali. 

Kekurangan : tidak ada
Kelebihan
Novel ini betul-betul novel yang dibaca dengan tujuan penghiburan tanpa harus berkerut kening. Kisah kehidupan manusia-manusia biasa yang tidak berpretensi menjadi hero dengan bahasa yang tidak digagah-gagahkan, gaya penceritaan yang ngepop, tanpa konflik batin yang rumit, dan cair. Jenis kehidupan keseharian yang dapat menimpa siapa saja, dimana saja.

Kekurangan : tidak ada

Novel pertama memiliki kelebihan pada penggembangan karater tokohnya, sedangkan novel kedua memiliki kelebihan pada gaya penceritaan yang mudah dipahami.

Kekurangan tidak dicantumkan pada kedua resensi novel.
6
Simpulan
Inilah sebuah novel yang berkelas dunia!
Inilah sebuah novel yang merupakan contoh yang   tepat dari apa yang disebut  sebagai epistolary-novel, yaitu sebuah novel yang dibangun di atas gaya penulisan sebagaimana orang menulis buku harian.

Simpulan resensi novel pertama menunjukkan bahwa novel tersebut tidak diragukan kualitasnya, sedangkan simpulan resensi novel kedua menunjukkan bahwa novel tersebut memiliki keunikkan tersendiri yaitu gaya penulisannya yang seperti  menulis buku harian.


Unsur kebahasaan :
No
Unsur Kebahasaan
Resensi Pertama
Resensi Kedua
Keterangan
1
Struktur Kalimat
Ketika ia mengandung anaknya keempat ia berharap anaknya buruk rupa
Tapi pada suatu hari kekasihnya itu menghilang dari kehidupannya dengan hanya meninggalkan buku harian.
Ketika ia mengandung anaknya keempat ia berharap anaknya buruk rupa
è anaknya keempat seharusnya anaknya yang keempat

Tapi pada suatu hari kekasihnya itu menghilang dari kehidupannya dengan hanya meninggalkan buku harian.
è Tapi seharusnya akan tetapi,
2
Diksi
...... mengisahkan kejatuhan sebuah keluarga incest .....
... Suzanne mengungkapkan dengan intim pertemuannya dengan ayah si bayi, harapan-harapan untuk perkawinannya, serta kebahagiannya yang luar   biasa ketika dikarunia anak.
.... mengisahkan kejatuhan sebuah keluarga incest....
è Kata incest sudah tedapat dalam KBBI yaitu inses, tetapi dalam resensi masih ditulis dalam  bahasa Inggris.
Suzanne mengungkapkan dengan intim pertemuannya dengan ayah si bayi, harapan-harapan untuk perkawinannya, serta kebahagiannya yang luar biasa ketika dikarunia anak.
è Kata “serta” seharusnya diganti dengan kata “dan”.
3
EYD
Di akhir masa kolonial sebuah Suratan yang aneh memaksa Dewi Ayu,

.... memasuki kehidupan yang tak pernah dia bayangkan: menjadi pelacur.

Itulah yang terjadi. Si anak buruk rupa itu ia beri nama si Cantik.
Dalam buku itu Suzanne mengungkapkan dengan intim pertemuannya dengan ayah si bayi,
Di akhir masa kolonial sebuah Suratan yang aneh memaksa Dewi Ayu,
è Suratan seharusnya ditulis suratan

.... memasuki kehidupan yang tak pernah dia bayangkan: menjadi pelacur.
  è Tanda titik dua (:) seharusnya tanda titik koma (;)

Itulah yang terjadi. Si anak buruk rupa itu ia beri nama si Cantik.
  è Tanda titik (.) seharusnya koma (,)

Dalam buku itu Suzanne mengungkapkan dengan intim pertemuannya dengan ayah si bayi,
  è seharusnya ada tanda koma (,) sebelum kata Suzanne









This entry was posted in

0 Comment:

Posting Komentar