Jumat, 20 April 2018

Bagaimana Wujud Baktimu?




Berbakti dapat berbentuk apa saja. Berbakti dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Sebenarnya, apa tujuan utama dari berbakti? Berbakti dilakukan sebagai sarana syukur atas limpahan rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan wujud dari rasa peduli kita sebagai makhluk sosial. Tidak dipungkiri lagi, manusia sebagai makhluk sosial dapat dipastikan tidak dapat hidup tanpa manusia lainnya. Ketergantungan antar manusia tersebutlah yang dapat memupuk rasa persatuan dalam setiap diri. Semangat gotong royong, rasa peka, peduli, dan tanggap akan muncul dengan sendirinya ketika interaksi tersebut terjadi.
‘Kehidupan itu seperti roda, adakalanya diatas, dan adakalanya dibawah’. Kata tersebut benar adanya. Tidak selamanya kita menjadi pihak yang mampu. Tidak selalu, mereka yang membutuhkan pertolongan. Adakalanya, keadaan akan berbalik. Oleh karena itu, selagi kita mampu alangkah baiknya untuk menunjukkan wujud bakti kita, walau hanya sedemikian kecilnya.
SMA Negeri 1 Yogyakarta mengadakan PTB atau Perkemahan Teladan Bakti sebagai upaya memupuk rasa saling memiliki antar warganya. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai program pokok tahunan, yang dilaksanakan oleh kelas 10 dan 11 ketika siswa kelas 12 mengerjakan Ujian Nasional. Bukankah lebih indah, kita berbakti ketimbang di rumah hanya bersantai saja? Kegiatan PTB tersebut menjadi ajang untuk melatih rasa peka warga SMA Negeri 1 Yogyakarta. Rasa tanggap ditumbuhkan dengan adanya program tersebut. Kemandirian juga turut menjadi tujuan adanya program PTB.
Berbagai tujuan PTB dapat dicapai dengan adanya berbagai kawedanan. Kawedanan tersebut yang nantinya akan membentuk kegiatan yang sesuai dengan tujuan PTB. Beberapa kawedanan tersebut adalah kawedanan sosial kesehatan, kreatifitas, kesenian, rohis, IPTEK, dan masih banyak lagi. Setiap kawedanan memiliki tujuan dan kegiatan tersendiri. Diharapkan majunya semua bidang pada obyek PTB dengan adanya pembagian kawedanan tersebut.
Kawedanan sosial kesehatan merupakan salah satu bagian kawedanan yang fokus pada masalah kesehatan. Beberapa kegiatan yang diadakan kawedanan ini adalah penyuluhan, pengecekan kesehatan, senam, dan lain sebagainya. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi siapa saja dan dimana saja. Oleh karenanya, bentuk kegiatan dari kawedanan soskes tersebut hampir sama dari tahun ke tahunnya, mengingat apa yang dibutuhkan masyarakat relatif tidak berbeda. Penyuluhan menjadi agenda wajib kawedanan sosial kesehatan. Sasaran penyuluhan dapat ditujukan kepada orang tua, remaja, lansia, maupun balita. Tujuan utama adanya penyuluhan adalah pemberian pengetahuan sehingga dapat mencegah terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan. Untuk lebih menarik minat audience, biasanya turut disertakan pembagian doorprize dalam acara penutupan. Kegiatan lain dari sosial kesehatan adalah pengecekan kesehatan. Pengecekan kesehatan dapat dilakukan kepada lansia maupun anak-anak yang dilakukan oleh petugas kesehatan yang didatangkan sendiri dari bagian kesehatan. Hal tersebut sangatlah penting, dikarenakan banyaknya warga yang tidak lagi peduli dengan masalah kesehatan. Hal – hal yang terlihat sepele pun turut di periksa dalam kegiatan tersebut, misalnya pengukuran tinggi badan dan berat badan. Disamping untuk mengontrol kesehatan, kegiatan tersebut juga digunakan sebagai sarana konsultasi antar orang tua anak – anak dengan petugas kesehatan yang sudah diundang. Senam merupakan olahraga ringan yang menjadi salah satu bentuk kegiatan kawedanan sosial kesehatan. Senam diadakan setiap pagi hari untuk menjaga kesehatan masyarakat SMA Negeri 1 Yogyakarta. Dengan gerakan yang serempak, senam turut berperan untuk melatih kebugaran disamping meningkatkan kekuatan tubuh. Senam dipilih sebgai olah raga pagi karena dipandang mudah dan ringan. Olahraga senam ini dibungkus dengan ceria sehingga menumbuhkan kesan semangat tersendiri.
Tiga hari perkemahan teladan bakti, terhitung masyarakat SMA Negeri 1 Yogyakarta mengikuti dengan sangat baik. Tidak ditemukan banyaknya korban yang berjatuhan karena sakit, dibanding tahun lalu. Hal tersebut dikarenakan cuaca yang mendukung ketika PTB dilaksanakan. Beberapa anak mengeluh sakit ringan untuk selanjutnya dapat ditangani dengan cepat dan cermat. Kawedanan sosial kesehatan selalu menyiapkan kotak P3K di tenda soskes. Hal tersebut bertujuan untuk memudahkan apabila terdapat korban yang membutuhkan obat.
Perkemahan Teladan Bakti telah usai. Akan tetapi, banyak ditemukan beberapa anak yang berjatuhan sehingga terpaksa tidak mengikuti kegiatan belajar mengajar dan beristirahat di UKS. Tidak sedikit yang mengeluhkan masalah perut, baik diare ataupun magh. Kondisi tersebut patut ditujukan untuk koreksi PTB kedepannya. Karena, diduga masalah tersebut disebabkan karena tidak rutinnya makan saat PTB dan kurang terjaganya kebersihan baik makanan maupun lingkungan. Harapannya, PTB kedepannya selalu lebih baik dari sebelumnya.

This entry was posted in

0 Comment:

Posting Komentar